Minggu, 07 Mei 2017

Percakapan Formal dan Informal

Bahasa Formal merupakan bahasa atau kata yang ada dalam kamus bahasa indonesia atau bahasa baku, yaitu kata-kata yang sesuai dengan kaidah, sedangkan bahasa Informal merupakan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari yang tidak sesuai dengan kaidah dan kamus bahasa Indonesia atau tidak baku.

Bahasa Formal biasanya digunakan saat seseorang berada di lingkungan yang formal juga, salah satu contoh misalnya di lingkungan kerja, sedangkan bahasa Informal biasanya digunakan di lingkungan yang tidak formal seperti berbicara kepada teman.

Pada postingan blog kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam menggunakan bahasa Formal dan Informal. Pengalaman saya dalam menggunakan bahasa atau berdialog Formal adalah ketika saya kursus Mini Bank di Universitas Gunadarma Kampus F3. Dalam kursus tersebut saya dituntut menggunakan bahasa Formal dan Sopan baik saat menjadi Customer Service dan Teller. Contoh percakapan saat menjadi Teller Bank DKI :

Teller       : “Antrian selanjutnya silahkan” (sambil berdiri dan mengucap salam ala Bank DKI) “Selamat pagi ibu/bapak ada yang bisa saya bantu?”

Nasabah : “Saya mau setor mba”

Teller       : “Baik ibu boleh saya terima buku tabungan dan slip setorannya?” (melakukan pengecekan pada slip setoran dan buku tabungan). “Dengan ibu Nina sendiri?”

Nasabah : “Iya mba”

Teller       : “Baik ibu Nina akan melakukan setoran awal sebesar Rp 200.000,00,- boleh saya terima uangnya?

Nasabah : “Iya mba” (sambil memberikan uang Rp 200.000,00,-)

Teller       : “Saya terima uangnya ya ibu Nina, kita hitung bersama ya ibu.” (Sambil menghitung di depan nasabah). “Baik ibu Nina uangnya pas ya, mohon ditunggu sebentar.” (melakukan input data, print validasi dan cetak buku tabungan).

Teller       : “Terima kasih ibu telah menunggu, ini slip lembar dan buku tabungan ibu Nina, uangnya sudah masuk ya bu sebesar Rp 200.000,00,-” (sambil memperlihatkan hasil print out buku tabungan dan memberikannya). “Baik ibu Nina ada lagi yang bisa saya bantu?”

Nasabah : “Tidak mba”

Teller       : “Terima kasih ibu Nina telah mengunjungi Bank DKI, selamat pagihati-hati di jalan” (sambil salam ala Bank DKI).

Sedangkan pengalaman saya dalam menggunakan bahasa Informal adalah sebagai berikut:

Mengerjakan tugas kelompok

A : “Kerjain tugas kelompok besok siang yuk”

B : “Ayuk, jam berapa?”

C : “Jam 1 aja ya, gua jam 12 ada urusan”

A : “Yaudah jam 1 aja, dimana nih kerjainnya?”

B : “Di rumah gua ajalah, deket kan sama kalian.”

A : “Oke di rumah si B ya, jangan ngaret lo C. hahaha”

C : “Iyaa sip”

B : “Oke”.


ANALISIS

              Berdasarkan kedua percakapan maka dapat dilihat perbedaan yang sangat jelas antara percakapan 1 (Formal) dan pecakapan 2 (Informal).

Percakapan 1
Dalam lingkungan kerja tentu dituntut untuk berbahasa yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah yang ada. Tidak hanya dalam lingkungan kerja, lingkungan sekolah dalam berbicara kepada guru/dosen, lingkungan kelembagaan dll, tempat yang dianggap formal tentu menerapkan bahasa yang formal juga. Selain untuk menghormati tamu, juga menimbulkan citra yang baik dimata konsumen untuk perusahaan tersebut.

Percakapan 2
Dalam percakapan 2 dapat dilihat bahwa bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah / baku seperti gua, lo, sip, ngaret, ajalah, deket, ayuk. kata tersebut biasa digunakan dikehidupan sehari-hari dan biasanya hanya digunakan anatar teman sebaya. Selain untuk menimbulkan rasa pertemanan juga tidak terlalu kaku.


Penempatan bahasa tergantung ruang lingkup dan dengan siapa seorang sedang berbicara/berdialog, demikian pembahasan saya tentang bahasa Formal dan Informal, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar