Dalam
dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi kunci dan panduan
profesionalisme kerja, etika harus dipahami terlebih dahulu, tanpa etika tak
aka nada yang namanya profesionalisme. Etika kantor memberikan petunjuk kepada
setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja
dengan banyak orang, baik itu dengan rekan kerja, atasan, ataupun dengan
bawahan kita.
Dalam
pergaulan banyak hal kecil yang sering terlupakan ketika melakukan aktivitas di
tempat kerja. Kita sering tidak sadar akan hal-hal kecil tersebut yang
sebenarnya merupaka aturan tak tertulis yang menjadi dalah satu indicator
kualitas diri dan kerja kita. Mungkin ada orang yang bersikap tidak baik karena
dia tidak sadar akan hal itu.
Ada
beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat di tempat kerja atau di kantor :
membentuk geng/kubu, bermalas-malasan
tidak masuk kantor dengan berbagai alasan, selalu datang terlambat dan pulang
lebih awal, sering menggunakan fasilital kantor untuk kepentingan pribadi,
tempat kerja digunakan untuk mengobrol, selalu menunda-nunda pekerjaan, tidak merawat dengan baik fasilitas yang digunakan di tempat
kerja, dan bersikap tidak baik terhadap sesama karyawan.
Di
kantor berlaku apa yang disebut hirarki, yaitu mulai dari pejabat-pejabat yang memiliki tingkatan
pangkat kedudukannya. Pegawai yang telah memiliki masa kerja yang cukup lama
merekalah yang mendapatkan penghormatan istimewa. Rasa hormat harus ditujukan
kepada para pimpinan dan orang yang lebih tua, lalu rekan kerja, relasi dan
tamu ataupun bawahan kita sendiri.
Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk
bersikap baik terhadap sesama karyawan :
1.
Tutur
sapa Kebiasaaan dalam tutur sapa di kantor yakni penggunaa sapaan Bapak, Ibu,
Saudara dan lainnya itu lazim digunakan terhadap sesama karyawan dan dapat
dilihat juga bagaimanan kebiasaan tempat
kerja itu.
2.
Selama
jam kerja Selama jam kerja tidak diperbolehkan duduk diatas meja dengan
seenaknya, mengobrol dengan karyawan lain saat bekerja, merokok dan makan
selama jam kerja.
3.
Menerima
tamu Saat kita menerima tamu kita harus bersikap raman, sopan, penuh perhatian seperti layaknya nyonya atau
tuan rumah.
4.
Bicara
melalui telepon Dalam percakapan
berhadapan muka, orang dapat melewatkan begitu saja kata-kata yang
kurang jelas diucapkan. Tetapi melaui telepon, gerak-gerik, sopan santun serta
mimic muka tidaklah tampak, hanya suara yang terdengar. Oleh karena itu kita
harus sanggup mengucapkan tiap-tiap kata-kata atau kalimat dengan nada yang
jelas dan terang saat berbicara di telepon, lawan bicara jauh lebih menghargai
suara yang mudah ditangkap daripada senyum simpul yang tidak terlihat jelas.
Pada
postingan kali ini hanya membahas tentang etika karyawan dalam tempat kerja
atau kantor sebagai contoh Sebagai contoh etika kerja karyawan yang digunakan
oleh Insan PT Angkasa Pura 1 (persero).
Etikan dan
Perilaku Karyawan
1.
Hubungan
Manajemen Perusahaan dengan Pegawai
Sebagai
Perusahaan yang memberikan jasa pelayanan kebandarudaraan, Perusahaan memandang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset Perusahaan yang paling penting yang
perlu dijaga dedikasi dan loyalitasnya, karena keberhasilan Perusahaan adalah
berkat kerja keras setiap pegawai yang cakap, terlatih dan berprestasi. Hal-hal yang harus dilakukan
manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) untuk meningkatkan kinerja SDM
Perusahaan:
a.
Melakukan
sosialisasi kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan-kebijakan Perusahaan yang berlaku melalui atasan langsung masing-masing unit kerja termasuk kebijakan
mengenai pelanggaran hukum.
b.
Melaksanakan
supervisi terhadap kepatuhan pegawai dalam menjalankan kebijakan-kebijakan
Perusahaan.
c.
Memberikan
kesempatan kerja dan pengembangan karir yang adil kepada seluruh pegawai yang
memiliki kualifikasi setara, sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan.
d.
Memberikan
fasilitas kepada karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepada yang bersangkutan
sesuai dengan jabatannya.
e.
Dalam
pembuatan kontrak kerja, telah memuat hak dan kewajiban pegawai secara seimbang.
f.
Menegakkan
peraturan kepegawaian yang berlaku kepada seluruh pegawai tanpa diskriminasi.
g.
Memperlakukan
setiap pegawai dengan hormat, menghargai
privasi dan harga diri atas setiap insannya.
h.
Menghargai
prestasi pegawai dengan memberikan
penghargaan, perhatian, bonus,
bea siswa, promosi, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
i.
Menolak
praktik-praktik diskriminasi dalam pemberian kesempatan kerja dan pengembangan karir pegawai, dan menjamin
perlakuan yang adil kepada seluruh pegawai.
j.
Mendorong
penciptaan hubungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas,
dan inovasi.
k.
Memberikan
motivasi kepada pegawai untuk bekerja
lebih baik.
2.
Hubungan antar
Pegawai
Untuk
memelihara hubungan yang baik antar
pegawai agar menjadi tim kerja yang handal bagi Perusahaan, setiap pegawai
wajib:
a.
Saling
menghormati antara sesama pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras, gender dan
golongan.
b.
Membangun
kompetisi yang sehat untuk memacu prestasi kerja.
c.
Membina
kerja sama yang positif dan produktif dengan rekan sekerja.
d.
Menghargai
pendapat dan privasi setiap Insan Perusahaan.
e.
Menghargai
hasil karya atau pekerjaan orang lain.
f.
Membangun
sikap toleransi dan solidaritas terhadap sesama Insan Perusahaan.
g.
Menjauhkan
dari perilaku yang dapat merusak citra
perusahaan, seperti berjudi.
h.
Menghindari
tindakan yang melecehkan, menghina, mengejek, memfitnah serta merendahkan
sesama Insan Perusahaan.
i.
Inovatif
dalam mengembangkan Perusahaan.
j.
Kerjasama
yang aktif dalam penyelesaian tugas dan
tanggung jawab.
k.
Saling
mengingatkan antara sesama pegawai.
3.
Sikap dan
Tanggung Jawab Pimpinan
Sikap
dan perilaku pimpinan akan menjadi teladan yang baik bagi pegawainya. Oleh karena itu, di dalam
bersikap dan melaksanakan tanggung jawabnya, wajib melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a.
Membuat
uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
menjadi kewenangannya, untuk para
pelaksana yang berada dibawahnya.
b.
Memberikan
kesempatan yang sama kepada bawahan untuk mengembangkan dirinya.
c.
Memberikan
motivasi, bimbingan, dan contoh yang
baik dengan berusaha meningkatkan kemampuan, dan pengetahuan tugas.
d.
Bersikap
jujur, disiplin, santun, dan profesional dalam bekerja.
e.
Membuka
diri terhadap kritik yang membangun dan menghargai hasil kerja bawahannya.
f.
Menanggapi
secara bijaksana setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin dan
menindaklanjutinya sesuai peraturan
Perusahaan.
g.
Memelihara
dan meningkatkan keutuhan, kekompakan,
persatuan, dan kesatuan seluruh karyawan.
h.
Tidak
melakukan tekanan, penghinaan, dan
pelecehan terhadap karyawan.
i.
Menjalin
kerjasama yang harmonis dengan sesama
pimpinan, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif.
j.
Menghargai
pendapat setiap bawahan tanpa membeda-
bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan.
k.
Berkomunikasi
secara terbuka terhadap bawahannya.
l.
Menghormati
hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku.
KESIMPULAN
Dalam
sebuah aktivitas sehari-hari kita tidak akan lepas dengan apa namanya etika
yang menjadi salah satu pedoman bagi
perilaku kehidupan manusia. Salah satunya aktivitas karyawan di tempat
kerja yang tidak akan jauh dengan perilaku
yang baik atau pun buruk. Etika merupakan ilmu yang membahasa mengenai dasar-dasar
moral seseorang. Etika merupakan keyakinan tentang apa yang benar atau hal yang
salah. Berkaitan dengan perilaku etis yang merupakan perilaku yang sesuai dengan keyakinan
individual dan norma sosial tentang tindakan yang benar dan sesuai. Etika bisnis
merujuk pada perilaku manajer dan
karyawan organisasi.
Jadi
alangkah baiknya kita bisa memiliki moral
yang baik, sikap yang santun membuat orang lain senang merasa nyaman dalam
lingkungan yang tidak terbatas, Karena itu setiap karyawan harus memiliki moral
yang baik, menumbuhkan sikap yang baik terhadap sesama karyawan di tempat
kerja. Membangun hubungan yang baik
dengan sesama karyawan agar tercipat kerjasama yang baik dan tujuan perusahaan akan
tercapai. Tidak hanya dengan dengan sesama karyawan tapi dengan atasan
atau bawahan dan seluruh staf di tempat
kerja. salah satunya dilingkungan tempat kerja yang merupakan suatu tempat yang
dimana melakukan suatu aktivitas yang berhubungan dengan orang lain.
SUMBER
Suarsih,
Desi. 2012. Literature Review : Etika
Karyawan Di Tempat Kerja. Universitas Politeknik Negeri Bandung. Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar