TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MERANGKUM BAB 9, BAB 10, dan BAB 11
Disusun oleh:
Aliftiya Arifa
Kelas:
1EA20
Universitas Gunadarama, 2014.
9MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB.
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa
Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku perbuatanya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kasadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya
sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti di bebani
dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak
lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Tanggung jawab adalah ciri manusia
beradap (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari
akibat baik atau buruk perbuatanya itu dan manyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan
kesadaran bertanggung jawab perlu di tempuh usaha melalui pendidikan
penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluan
sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain
dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia
juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan
Tuhan dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan yang di buatnya, atas dasar ini lalu di kenal beberapa
jenis tanggung jawab yaitu :
a)
Tanggung Jawab Terhadap Diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menunutut kesadran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi karena
merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri dan angan-angan sendiri.
b)
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga
terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak dan juga orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya, Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, Tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
c)
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup
tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tenggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain
agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
d)
Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia
tiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak
laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh
Negara, Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia
itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
e)
Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini
bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.Sehingga tindakan manusia tidak
bisa lepas dari hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai macam agama.
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan, pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a.
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta
kasih, sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu di lakukan dengan ikhas. Pengabdian
itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
b.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakana kebangkitan. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebangkitan
itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Pengorbanan dalam
arti pemberian sebagai tanda kebangkitan tanpa pamrih dapat di rasakan bila
kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.
10MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasannya.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
a.
Kecemasan
obyektif
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatn
atau suatu bahaya dalam dunia luar.bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan
seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya.
b.
Kecemasan
neuritis (syaraf)
Kecemasan
ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari nalurilah.Menurut Sigmund
Freud.kecemasan ini di bagi tiga :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian
diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan
irrasional (phobia).
3. Rasa takut lain adalah rasa gugup dan
sebagainya,Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang
tegas.
c.
Kecemasan
moril
Kecemasan moril di sebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat seperti
itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa
khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena
pada hekekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari luar
maupun dari dalam.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus di muali dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus bersikap tenang. Dengan sikap tengan kita dapat berfikir tengan, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing
dan kata itu adalah dari atas dasar asing. Kata asing berarti sendiri tidak di
kenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisahkan dari
yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian
hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam
keterasingan, sudah tentu dengan benar dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, tanpa arah
yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas, Ketidakpastian artinya keadaan yang
tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, keadaan tanpa
arah yang jelas keadaan tanpa asal usul yang jelas. Itu semua adalah akibat
pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian di sebabkan oleh
berbagai sebab yang jelas pikirannya kacau.
G. SEBAB-SEBAB KETIDAKPASTIAN
Beberapa
sebab orang tak berfikir dengan pasti ialah :
1.
OBSESI
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu
adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang
hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak di ketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berfikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.
PHOBIA
Ialah rasa ketakutan yang tak
terkendali, tidak normal, kepada sesuatu atau kejadian tanpa di ketahui
sebab-sebabnya.
3.
KOMPULASI
Ialah adanya keragu raguan tentang apa
yang telah di kerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.
HISTERIA
Adalah neorosa jiwa yang di sebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf , tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.
DELUSI
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak
sesuai dengan pengalaman, Delusi ada tiga macsm yaitu :
a.
Delusi Perkusi : menganggap keadaan di sekitarnya jelek.
b.
Delusi keagungan : mengganggap dirinya orang penting dan besar.
c.
Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah,hina,dan berdosa.
6.
HALUSINASI
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan
pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7.
KEADAAN
EMOSI
Dalam keadaan tertentu seseorang sangan
berpengaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan
pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat. Sikapnya
dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian atau ketawa. Sikap
ini juga berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat.
H.
USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang
yang tidak dapat berfikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam
penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental si
penderita. Andai kata penyebab sudah di ketahui, kemungkunan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
11MANUSIA DAN HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi: sehingga harapan berarti sesuatu yang
di inginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir manusia ke dunia langsung di sambut dalam suatu
pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal
yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni : dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
a.
Dorongan
kodrat
ialah sifat, keadaan atau pembawaan
alamiyah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan
oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Dalam diri
manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain
dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
b.
Dorongan
kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai macam-macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya
dapat di bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dengan adanya
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a.
Kelangsungan hidup (surviral)
b.
Keamanan (safety)
c.
Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
d.
Di akui lingkungannya (status)
e.
Perwujudan cita-cita (self actualization)
c.
Kelangsungan
Hidup
Untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang,pangan dan papan. Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat
sejak bayi lahir. Sandand semula hanya berupa perlindungan/keamanan untuk
melindungi dirinya dari dari cuaca tetapi dalam perkembangan hidup nya sandang
tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada
kebutuhan lain. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, papan itu, maka
manusia kecil telah muali belajar. Dengan pengetahuan uang tinggi harapan
memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi, Atau tiap
manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan: pangan, sandang
dan papan yang layak terpenuhi.
d.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak
seseorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara
tangis, itu pertanda minta perlindungan.
e.
Hak
dan kewajiban
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban dengan
pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban, Bila
seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya
mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
f.
Status
Setiap manusia membutuhkan status, siapa,
untuk apa, mengapa manusia hidup. Status itu penting, karena dengan status
orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang
itu.
g.
Perwujudan
cita-cita
Selanjutnya manusia berharap di akui
keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatanya atau profesinya.
Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diterima atau
di akui kehebatannya.
C.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata kata
percaya artinya megakui atau meyakini akan keberadaan. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada
ucapan yang sering kita dengar :
-
Ia tidak percaya pada dirinya sendiri.
-
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat di
percaya.
Dengan contoh kalimat yang sering kita
dengar dalm ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar
kepercayaan itu adalah kebenaran.
Kebenaran
Kebeneran atau benar amat penting bagi
manusia, setipa orang mendambakannya karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya, Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam
tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak
menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak,
berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya
“filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai
berikut :
1) Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu
suatu pernyataan di anggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau
konsisiten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang di anggap benar.
2) Teori korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang di kandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) denga obyek yang di
tuju oleh pernyataan tersebut.
3) Teori Pragmatis
Kebenaran
suatu pernyataan di ukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATNYA
Dasar
kepercayaan adalah sumber kebenaran adalah manusia, Kepercayaan itu dapat dibedakan
atas :
1. Kepercayaan Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu di
tanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya
pada Tuhan Yang Maha Esa, percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak
salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang di serahkan atau di
percayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu dapat
berupa percya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa saja. Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercyaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut
etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna negara itu berasal
dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau
setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulattan sejati karena semua adalah
ciptaan Tuhan.
Pandabgan Demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat) Rakyat adalah Negara, rakyat itu menjelma
pada Negara. Satu-satunya realitas adalah Negara.
Jelaslah bagi kita, baik teori atau
pandangan teoratis ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu benar, karena
Tuhan adalah sumber kebenaran, karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
Negara percaya kepada Negara / pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa
itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
di ciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran, Kepercayaan itu mau penting
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan
Tuhannya.
Berbagai usaha di lakukan manusia untuk
meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame
manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan.
e) Menekan perasaan negative seprti
iti,dengki,fitnah dan sebagainya.