Rabu, 31 Desember 2014

CONTOH KASUS MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Harga Bawang Melonjak, Menteri Saling Lempar Tanggung Jawab

JAKARTA - Ketidakjelasan siapa menteri yang bertanggung jawab melaksanakan tugas di bidang pangan mengakibatkan kerugian konstitusional bagi produsen pangan.

Khususnya kerugian bagi para petani dan pelaku usaha kecil. Karena menimbulkan ketidakpastian jaminan hukum, siapa yang bertanggungjawab dan siapa yang bisa digugat.

Kondisi ketidakpastian ini menurut Ketua Indonesian Human Rights Committe for Social Justice (IHCS) Gunawan dapat dilihat ketika masih ada perdebatan tentang rekomendasi impor pangan antara Menteri Pertanian dengan Menteri Perdagangan, kontainer yang membawa bawang impor justru tiba di tanah air.

"Inilah penimbunan yang memengaruhi harga. Fenomena ini persis dengan impor beras. Ketika masih dibahas, beras impornya sudah mendarat," katanya di Jakarta, Minggu (17/3).

Gunawan memertanyakan Pasal 36 (3) Undang-Undang (UU) Nomor 18 tahun 2012, tentang Pangan. Dimana disebutkan, kecukupan produksi pangan pokok dalam negeri dan cadangan pangan pemerintah ditetapkan oleh menteri atau lembaga pemerintah yang memunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pangan.

"Pasal ini  tidak jelas menyebut menteri apa yang bertanggungjawab. Di ketentuan umum maupun di penjelasan undang-undang juga tidak ditemukan keterangannya," katanya.

Akibatnya, Gunawan tidak heran jika selama ini melihat menteri pertanian dan menteri perdagangan saling lempar tanggung jawab terkait kebijakan impor pangan.

"Ketidakjelasan ini mungkin disengaja, untuk memisahkan menteri penanggungjawab produksi dengan menteri yang mengatur perdagangan pangan," duganya.

Pria ini mengungkapkan hal tersebut karena UU Pangan memang mensyaratkan impor pangan diperbolehkan jika produksi dan cadangan pangan kurang, tidak bisa diproduksi di nasional, dan tidak boleh merugikan produsen pangan.

"Tapi faktanya tidak peduli apakah butuh impor atau tidak, pemerintah khususnya Kemendag pasti akan membuka pintu impor dengan alasan adanya perjanjian internasional (WTO/World Trade Organization) maupun perjanjian bilateral, yang pada intinya meliberalkan pangan," katanya. (gir/jpnn)

Sumber :

Opini:

Dari kasus diatas dapat dilihat bahwa kasus tersebut termasuk kedalam tanggung jawab pemerintah. Masyarakat Indonesia memang saat ini sedang mengalami krisis bawang, oleh karena itu harga bawang pun semakin melonjak dan tidak dipungkiri bahwa akan adanya bawang yang akan diimport.

Dapat dilihat juga dari kasus diatas, bahwa ketidakjelasan siapa menteri yang akan bertanggung jawab melaksanakan tugas di bidang pangan mengakibatkan kerugian konstitusional bagi produsen pangan.Khususnya kerugian bagi para petani dan pelaku usaha kecil. Karena menimbulkan ketidakpastian jaminan hukum, siapa yang bertanggungjawab dan siapa yang bisa digugat.


Menurut saya, masalah siapa yang akan bertanggung jawab dalam kasus ini adalah semua pihak pemerintah yang berurusan dengan pangan. Seharusnya pemerintah tidak perlu saling melemparkan tanggung jawab. Jika tanggung jawab terus dilemparkan, masalah pun tidak akan selesai.

CONTOH KASUS MANUSIA DAN HARAPAN

Contoh manusia dan harapan dalam kehidupan sehari-hari :

Bagi seorang anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja seorang anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.
Bagi seorang remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari pasangannya itu.
Bagi seorang pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan serius. Meminimalisir kegiatan bermain.
Bagi seorang dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari pekerjaanya. Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan berperilaku baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya.
Dari seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir. Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan dalam hal harta atau apapun.

CONTOH KASUS MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Kegelisahan Dalam Menghadapi Kemiskinan

Amerika Serikat sebagai negara maju  pernah menghadapi masalah
kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an. Bahkan, tahun1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika Serikat juga telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah penduduknya tergolong miskin.
Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif akses dari individu terhadap sejumlah aset yang penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya kesehatan dan ketrampilan/pengetahuan), aset alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik (misalnya modal, sarana produksi dan infrastruktur), aset keuangan (misalnya kredit bank dan pinjaman lainnya) dan aset sosial (misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari aset-aset diatas adalah
penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan menyebabkan suatu kegelisahan.
Dari perspektif lapangan kerja, gambaran umum solusi untuk mengatasi kegelisahan dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses bagi individu pada seluruh sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi individu miskin pada ketersediaan lahan olahan ditambah dengan skema pinjaman yang menarik dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan individu miskin tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga dalam waktu tertentu dapat diharapkan individu miskin tersebut akan sanggup memenuhi kebutuhannya yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidupanya.
Namun selain membuka akses yang ada diatas, masih diperlukan satu langkah penting lainnya untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan, dengan memberikan jaminan sosial kepada individu tertentu yang berhadapan dengan segenap keterbatasan misalnya orang-orang cacat dan lanjut usia.


RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR BAB 9, BAB 10, dan BAB 11

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MERANGKUM BAB 9, BAB 10, dan BAB 11








Disusun oleh:
Aliftiya Arifa
Kelas:
1EA20




Universitas Gunadarama, 2014.









 9MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB.
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku perbuatanya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kasadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti di bebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradap (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatanya itu dan manyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu di tempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluan sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya, atas dasar ini lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab yaitu :

a) Tanggung Jawab Terhadap Diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menunutut kesadran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri dan angan-angan sendiri.

b) Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya, Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

c) Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tenggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

d) Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia tiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh Negara, Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

e) Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.


C.    PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan, pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih, sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu di lakukan dengan ikhas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.

b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakana kebangkitan. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebangkitan itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebangkitan tanpa pamrih dapat di rasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.




10MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A.    PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasannya.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.

a.     Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatn atau suatu bahaya dalam dunia luar.bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam  untuk mencelakakannya.

b.     Kecemasan neuritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari nalurilah.Menurut Sigmund Freud.kecemasan ini di bagi tiga :
1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3.      Rasa takut lain adalah rasa gugup dan sebagainya,Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.

c.      Kecemasan moril
Kecemasan moril di sebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.

B.     SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hekekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar  maupun dari dalam.

C.    USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus di muali dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tengan kita dapat berfikir tengan, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

D.    KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata itu adalah dari atas dasar asing. Kata asing berarti sendiri tidak di kenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisahkan dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan benar dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

E.     KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

F.     KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas, Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas keadaan tanpa asal usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian di sebabkan oleh berbagai sebab yang jelas pikirannya kacau.

G.    SEBAB-SEBAB KETIDAKPASTIAN
Beberapa sebab orang tak berfikir dengan pasti ialah :

1.     OBSESI
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak di ketahui oleh penderita. Misalnya selalu berfikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.     PHOBIA
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu atau kejadian tanpa di ketahui sebab-sebabnya.

3.     KOMPULASI
Ialah adanya keragu raguan tentang apa yang telah di kerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4.     HISTERIA
Adalah neorosa jiwa yang di sebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf , tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5.     DELUSI
Menunjukan pikiran yang tidak  beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman, Delusi ada tiga macsm yaitu :
a. Delusi Perkusi : menganggap keadaan di sekitarnya jelek.
b. Delusi keagungan : mengganggap dirinya orang penting dan besar.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah,hina,dan berdosa.

6.     HALUSINASI
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.

7.     KEADAAN EMOSI
Dalam keadaan tertentu seseorang sangan berpengaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian atau ketawa. Sikap ini juga berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat.

H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berfikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah di ketahui, kemungkunan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.




11MANUSIA DAN HARAPAN

A.    PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi: sehingga harapan berarti sesuatu yang di inginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

B.     APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir manusia ke dunia langsung di sambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

a.     Dorongan kodrat
ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiyah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

b.     Dorongan kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai macam-macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a. Kelangsungan hidup (surviral)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
d. Di akui lingkungannya (status)
e. Perwujudan cita-cita (self actualization)

c.      Kelangsungan Hidup
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,pangan dan papan. Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Sandand semula hanya berupa perlindungan/keamanan untuk melindungi dirinya dari dari cuaca tetapi dalam perkembangan hidup nya sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, papan itu, maka manusia kecil telah muali belajar. Dengan pengetahuan uang tinggi harapan memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi, Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan: pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.

d.     Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seseorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan.

e.      Hak dan kewajiban
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban, Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.

f.       Status
Setiap manusia membutuhkan status, siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu.

g.     Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap di akui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatanya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diterima atau di akui kehebatannya.

C.    KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata kata percaya artinya megakui atau meyakini akan keberadaan. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar :
- Ia tidak percaya pada dirinya sendiri.
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat di percaya.
Dengan contoh kalimat yang sering kita dengar dalm ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

Kebenaran
Kebeneran atau benar amat penting bagi manusia, setipa orang mendambakannya karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya, Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :

1)      Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan di anggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisiten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang di anggap benar.

2)      Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang di kandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) denga obyek yang di tuju oleh pernyataan tersebut.

3)      Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan di ukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.


D.    BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATNYA
Dasar kepercayaan adalah sumber kebenaran adalah manusia, Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1.      Kepercayaan Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu di tanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang di serahkan atau di percayakan kepadanya.

2.      Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu dapat berupa percya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.

3.      Kepercyaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulattan sejati karena semua adalah ciptaan Tuhan.
Pandabgan Demokratis  mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat) Rakyat adalah Negara, rakyat itu menjelma pada Negara. Satu-satunya realitas adalah Negara.
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teoratis ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran, karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga Negara percaya kepada Negara / pemerintah.

4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi di ciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran,  Kepercayaan itu mau penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Berbagai usaha di lakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b)      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c)      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d)     Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.

e)      Menekan perasaan negative seprti iti,dengki,fitnah dan sebagainya.